Minggu, 16 Januari 2011

Ekonomi Diprediksi Tumbuh 6,5% di 2011

Politikindonesia - Bank Indonesia mengungkapkan sinyal positif pertumbuhan ekonomi tahun depan. Bank sentral ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2011 akan berada pada kisaran 6,0%-6,5%. Sementara pertumbuhan hingga akhir tahun ini diprediksi menuju batas atas proyeksi, sebesar 5%,5-6%.

“Ke depan perkembangan ekonomi global dan domestik akan terus membaik. Proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2011 berkisar 6%-6,5%,” ujar Pjs. Gubernur BI, Darmin Nasution di Gedung BI, Senin (05/07).

Darmin mengemukakan inflasi dapat saja terjadi dengan semakin terbatasnya respons sisi penawaran terhadap peningkatan permintaan yang akan terus berlanjut. BI akan terus mewaspadai meningkatnya terus mewaspadai meningkatnya tekanan inflasi.  “Langkah BI itu untuk menyesuaikan respon kebijakan moneter yang diperlukan agar inflasi tetap berada pada kisaran sasaran yang ditetapkan, yaitu 5 plus minus 1 persen pada 2010 dan 2011,” jelasnya.

Disisi pertumbuhan kredit, geliat perbankan nasional mulai terlihat signifikan pada Juni 2010. Data yang diungkapkan BI menyebutkan, pertumbuhan kredit perbankan nasional pada Juni 2010 sebesar 18,6 persen year on year (yoy). “Intermediasi perbankan semakin membaik tercermin dari pertumbuhan kredit yang hingga akhir Juni 2010 mencapai 18,6 persen yoy,” ujar Darmin.

Dikatakan Darmin, untuk keseluruhan 2010, pertumbuhan kredit diperkirakan mencapai 22 persen hingga 24 persen. Target kredit sebesar itu melihat aspek meningkatnya keyakinan pelaku ekonomi terhadap prospek perekonomian yang semakin membaik. “BI akan selalu mencermati kondisi di sektor perbankan dan mendorong peningkatan efisiensi perbankan agar fungsi intermediasi dapat dioptimalkan,” tutur dia.

Dikemukakan Darmin, industri perbankan menunjukkan perkembangan yang tetap dan stabil,  sebagaimana tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross di bawah lima persen.

Kenaikan ekspor dan investasi diperkirakan akan terus terjadi dan semakin memperkuat kenaikan konsumsi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada tahun 2010 dan 2011. Untuk 2011, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai kisaran enam persen hingga 6,5 persen.

Perbaikan kinerja sektor eksternal antara lain tercermin pada surplus transaksi berjalan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang diperkirakan mencapai USD1,75 miliar pada triwulan II-2010, lebih tinggi dari perkiraan semula sebesar USD1,23 miliar. Sementara surplus pada transaksi modal dan finansial juga diperkirakan lebih besar, yaitu mencapai USD3,09 miliar, lebih tinggi dari perkiraan semula sebesar USD1,16 miliar.

Tingginya surplus yang terjadi baik pada neraca transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial sejalan dengan perbaikan ekonomi global yang disertai kenaikan harga komoditas dunia. Dan mulai meningkatnya arus modal asing karena perbaikan outlook credit rating dan persepsi internasional terhadap Indonesia.

Paket kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia pada tanggal 15 Juni 2010 juga telah diterima secara positif oleh pelaku pasar baik domestik maupun internasional, dan diyakini akan semakin memperkuat manajemen moneter dan pendalaman pasar keuangan.

Dengan perkembangan tersebut, selama triwulan II-2010, nilai tukar Rupiah secara rata-rata cenderung menguat disertai dengan volatilitas yang menurun. Cadangan devisa Indonesia sampai dengan akhir triwulan II-2010 mencapai USD76,3 miliar atau setara dengan 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar